“PASKUPRAMA”
Pasukan Khusus Pramuka Prisma, atau yang lebih dikenal dengan sebutan "PASKUPRAMA". Inilah rincian dari kata “PASKUPRAMA” yaitu sebagai berikut :
PAS : PASUKAN
KU : KHUSUS
PRA : PRAMUKA
MA : PRISMA
PASKUPRAMA itu sendiri dibentuk oleh kak Nana Heryana, yang pada waktu itu kak Nana H sudah menjadi pradana putra, dan juga Kawan-kawan anggota pramuka yang turut membantu pembentukan.
Paskuprama sendiri dibuat pada tanggal 23 Februari 2006
Dan disahkan oleh Ibu Jamilah S,Ag. M,Si sebagai pembina pramuka pada tanggal 25 Maret 2006
Adapun Arti Gambar dan Warna dari "PASKUPRAMA"
Warna tulisan putih dengan dasar merah mempunyai arti bahwa PASKUPRAMA berasal dari Indonesia, karena warna bendera Indonesia adalah Merah dan Putih.
Gambar bintang mempunyai arti bahwa seluruh anggota PASKUPRAMA berkeyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Gambar tunas kelapa berjumlah dua mempunyai arti bahwa PASKUPRAMA merupakan sistem satuan pramuka yang terpisah antara putra dan putri.
Warna bintang dan tunas berwarna kuning mempunyai arti bahwa PASKUPRAMA merupakan pasukan penegak dan dewasa yang berbudi luhur.
Gambar buku mempunyai arti bahwa PASKUPRAMA harus menjadi teladan yang baik bagi semua orang.
Dan juga PASKUPRAMA selalu berpegang teguh pada kode kehormatan Pramuka yaitu "Tri Satya "dan "Dasa Darma".
Warna dasar merah mempunyai arti bahwa PASKUPRAMA berani menghadapi segala cobaan dan rintangan.
Gambar Prisai mempunyai arti bahwa PASKUPRAMA setia membela, melindungi, dan berjuang demi pangkalan SMA PRISMA SANJAYA selama itu baik dan benar.
Warna Prisai dan garis tepi hitam mempunyai arti bahwa PASKUPRAMA selalu bersungguh-sungguh dalam mengikuti pramuka.
Adapun Ukuranya sebagai berikut :
Panjang Logo : 8 cm
Panjang dan lebar kolom tulisan : 1 cm dan 6 cm
"Latar Belakang Lahirnya Gerakan Pramuka"
Gerakan Pramuka lahir pada tahun 1961, jadi kalau akan menyimak latar belakang lahirnya Gerakan Pramuka, orang perlu mengkaji keadaan, kejadian dan peristiwa pada sekitar tahun 1960.
Dari ungkapan yang telah dipaparkan di depan kita lihat bahwa jumlah perkumpulan kepramukaan di Indonesia waktu itu sangat banyak. Jumlah itu tidak sepandan dengan jumlah seluruh anggota perkumpulan itu.
Peraturan yang timbul pada masa perintisan ini adalah Ketetapan MPRS Nomor II/MPRS/1960, tanggal 3 Desember 1960 tentang rencana pembangunan Nasional Semesta Berencana. Dalam ketetapan ini dapat ditemukan Pasal 330. C. yang menyatakan bahwa dasar pendidikan di bidang kepanduan adalah Pancasila. Seterusnya penertiban tentang kepanduan (Pasal 741) dan pendidikan kepanduan supaya diintensifkan dan menyetujui rencana Pemerintah untuk mendirikan Pramuka (Pasal 349 Ayat 30). Kemudian kepanduan supaya dibebaskan dari sisa-sisa Lord Baden Powellisme (Lampiran C Ayat 8).
Ketetapan itu memberi kewajiban agar Pemerintah melaksanakannya. Karena itulah Pesiden/Mandataris MPRS pada 9 Maret 1961 mengumpulkan tokoh-tokoh dan pemimpin gerakan kepramukaan Indonesia, bertempat di Istana Negara. Hari Kamis malam itulah Presiden mengungkapkan bahwa kepanduan yang ada harus diperbaharui, metode dan aktivitas pendidikan harus diganti, seluruh organisasi kepanduan yang ada dilebur menjadi satu yang disebut Pramuka. Presiden juga menunjuk panitia yang terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwonon IX, Menteri P dan K Prof. Prijono, Menteri Pertanian Dr.A. Azis Saleh dan Menteri Transmigrasi, Koperasi dan Pembangunan Masyarakat Desa, Achmadi. Panitia ini tentulah perlu sesuatu pengesahan. Dan kemudian terbitlah Keputusan Presiden RI No.112 Tahun 1961 tanggal 5 April 1961, tentang Panitia Pembantu Pelaksana Pembentukan Gerakan Pramuka dengan susunan keanggotaan seperti yang disebut oleh Presiden pada tanggal 9 Maret 1961.
Ada perbedaan sebutan atau tugas panitia antara pidato Presiden dengan Keputusan Presiden itu.
Masih dalam bulan April itu juga, keluarlah Keputusan Presiden RI Nomor 121 Tahun 1961 tanggal 11 April 1961 tentang Panitia Pembentukan Gerakan Pramuka. Anggota Panitia ini terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Prof. Prijono, Dr. A. Azis Saleh, Achmadi dan Muljadi Djojo Martono (Menteri Sosial).
Panitia inilah yang kemudian mengolah Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, sebagai Lampiran Keputusan Presiden R.I Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961 tentang Gerakan Pramuka.
"Kelahiran Gerakan Pramuka"
Gerakan Pramuka ditandai dengan serangkaian peristiwa yang saling berkaitan yaitu :
- Pidato Presiden/Mandataris MPRS dihadapan para tokoh dan pimpinan yang mewakili organisasi kepanduan yang terdapat di Indonesia pada tanggal 9 Maret 1961 di Istana Negara. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI TUNAS GERAKAN PRAMUKA
- Diterbitkannya Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961, tentang Gerakan Pramuka yang menetapkan Gerakan Pramuka sebagai satu-satunya organisasi kepanduan yang ditugaskan menyelenggarakan pendidikan kepanduan bagi anak-anak dan pemuda Indonesia, serta mengesahkan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka yang dijadikan pedoman, petunjuk dan pegangan bagi para pengelola Gerakan Pramuka dalam menjalankan tugasnya. Tanggal 20 Mei adalah; Hari Kebangkitan Nasional, namun bagi Gerakan Pramuka memiliki arti khusus dan merupakan tonggak sejarah untuk pendidikan di lingkungan ke tiga. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI PERMULAAN TAHUN KERJA.
- Pernyataan para wakil organisasi kepanduan di Indonesia yang dengan ikhlas meleburkan diri ke dalam organisasi Gerakan Pramuka, dilakukan di Istana Olahraga Senayan pada tanggal 30 Juli 1961. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI IKRAR GERAKAN PRAMUKA.
- Pelantikan Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari di Istana Negara, diikuti defile Pramuka untuk diperkenalkan kepada masyarakat yang didahului dengan penganugerahan Panji-Panji Gerakan Pramuka, dan kesemuanya ini terjadi pada tanggal pada tanggal 14 Agustus 1961. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI PRAMUKA.
"Gerakan Pramuka Diperkenalkan"
Pidato Presiden pada tanggal 9 Maret 1961 juga menggariskan agar pada peringatan Proklamasi Kemerdekaan RI Gerakan Pramuka telah ada dan dikenal oleh masyarakat. Oleh karena itu Keppres RI No.238 Tahun 1961 perlu ada pendukungnya yaitu pengurus dan anggotanya.
Menurut Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, pimpinan perkumpulan ini dipegang oleh Majelis Pimpinan Nasional (MAPINAS) yang di dalamnya terdapat Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dan Kwartir Nasional Harian.
Badan Pimpinan Pusat ini secara simbolis disusun dengan mengambil angka keramat 17-8-’45, yaitu terdiri atas Mapinas beranggotakan 45 orang di antaranya duduk dalam Kwarnas 17 orang dan dalam Kwarnasri 8 orang.
Namun demikian dalam realisasinya seperti tersebut dalam Keppres RI No.447 Tahun 1961, tanggal 14 Agustus 1961 jumlah anggota Mapinas menjadi 70 orang dengan rincian dari 70 anggota itu 17 orang di antaranya sebagai anggota Kwarnas dan 8 orang di antara anggota Kwarnas ini menjadi anggota Kwarnari.
Mapinas diketuai oleh Dr. Ir. Soekarno, Presiden RI dengan Wakil Ketua I, Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Wakil Ketua II Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh.
Sementara itu dalam Kwarnas, Sri Sultan Hamengku Buwono IX menjabat Ketua dan Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh sebagai Wakil Ketua merangkap Ketua Kwarnari.
Gerakan Pramuka secara resmi diperkenalkan kepada seluruh rakyat Indonesia pada tanggal 14 Agustus 1961 bukan saja di Ibukota Jakarta, tapi juga di tempat yang penting di Indonesia. Di Jakarta sekitar 10.000 anggota Gerakan Pramuka mengadakan Apel Besar yang diikuti dengan pawai pembangunan dan defile di depan Presiden dan berkeliling Jakarta.
Sebelum kegiatan pawai/defile, Presiden melantik anggota Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari, di Istana negara, dan menyampaikan anugerah tanda penghargaan dan kehormatan berupa Panji Gerakan Kepanduan Nasional Indonesia (Keppres No.448 Tahun 1961) yang diterimakan kepada Ketua Kwartir Nasional, Sri Sultan Hamengku Buwono IX sesaat sebelum pawai/defile dimulai.
Peristiwa perkenalan tanggal 14 Agustus 1961 ini kemudian dilakukan sebagai HARI PRAMUKA yang setiap tahun diperingati oleh seluruh jajaran dan anggota Gerakan Pramuka
8 komentar:
Salam Pramuka!
Kak, kegiatan-kegiatan diluar sekolah yang masih bersifat Pramuka, diperbanyak dong.
Contohnya seperti ikut melatih di pangkalan lain.
Kerena dengan itu kita bisa dapat pengalan lebih dan juga dapat membagi-bagi ilmu Pramuka.
Laksanakanlah teman-temanku sekalian...
nowo nih yang komen .......
ya, iyalah.
masa ya iya dong....
Ayo kita tingkatkan latihannya, biar di saat lomba bisa memboyong banyak piala..
Wih,dah mulay keren nih..Bagus2x pertahankan.
Buat semua dewan adat pramuka prisma di harapkan datang dong ke prisma buat bantu2x or buat rame..By:Kak nana di jakarta
nah gtu donk.. cba blognya biar tmbah rame..
ni komen trakhinya ko dah 1 thn yg lalu.. mna pda kmn orang"nya??
Sepi nih blogg..mana trobosan
Sedih gaes
Posting Komentar